Selasa, 29 Maret 2016

Bertemu Bung

(Dok.Net)


Waktu itu 2012. Bulan apa ya? Aku lupa. Kawanku mengajakku untuk ikut ke studio rekaman di daerah Buah Batu. Ini pertama kalinya band mereka rekaman. Tak perlu kusebut nama bandnya, nanti terkenal. Kutemani lah mereka. Sesampainya di sana, kulihat seorang pria kurus, berambut gondrong, senyum dengan memamerkan kedua gigi taringnya. Ah manis. Waktu itu dia pake celana panjang bermotif batik dan kaos oblong warna abu. Masuklah kita ke sebuah ruangan. Namanya studio rekaman, pastilah isinya alat rekaman, alat musik, dan oiya cemilan. Tapi itu kita yang bawa, hehe. Mulailah mereka rekaman. Dimulai dari Ryda Augustine, dia nyanyiin lagunya dulu tuh. Keren suaranya. Lebih keren dariku, itu pasti. Dilanjut dengan gitar, bass, drum. Diulang berkali-kali sampe mulusss. 

Sembari berlangsungnya rekaman, pria kurus itu ke belakang, dateng bawa makan, sepiring, buat sendiri tapinya. Dia duduk di kursi tempat dia kerja, ya tempat dia mengerjakan hasil rekaman. Dia duduk dengan posisi menekukkan kedua lututnya ke atas kursi. "Sarapan, sarapan", kata dia. Nawarin ceritanya. Tapi kita emang udah kenyang ko hehe. Cuek kali dia itu, tapi asik. Selesai dia makan, kita ngobrol ngalor-ngidul. Perihal apa aja yang diobrolin aku lupa. Dia sempat memamerkan gitar kesayangannya, bagus gitarnya, suaranya enak. Sempet nyanyiin lagu-lagunya juga. Enak lah lagunya. Ah aku suka.

Proses rekamannya lama, aku dan beberapa kawanku yang lain jenuh. Dengan izin pria itu, kita sedikit mengintip ke dalam rumahnya. Ada satu ruangan, isinya dipenuhi koper. Entah untuk apa koper sebanyak itu, aku sempet nanya, tapi aku lupa itu untuk apa. Setauku, dia memang senang keliling Indonesia. Ya mungkin untuk itu, tapi masa sebanyak itu? Ah entahlah. Ohiya, dia sempat ceritain kisah dia dengan seorang wanita yang pernah singgah di hatinya. Tapi tak bisa kuceritakan kembali.  Ah dia keren.

Kau tau siapa pria kurus yang aku ceritakan itu? Kau tau apa nama studio rekaman itu? Ah ternyata sekarang kau sudah seterkenal ini, bung. Aku senang, dulu sempat bertemu dan sedikit berbincang denganmu. Tapi sayangnya aku belum sempat berfoto denganmu, bung. Tak apa. Kau keren bung. Boleh aku jadi fans mu? Boleh aku suka lagu-lagumu? Kawan-kawanku mengidolakanmu juga, bung. Aku senang sudah pernah mampir ke Ruang Imajinasi. Kawan-kawanku iri, katanya mereka juga ingin ke Ruang Imajinasi. Sampai bertemu kembali, bung Fiersa Besari.

Sebenarnya banyak sih cerita asik saat aku bertemu bung, tapi tidak semua kuingat. Itu terjadi empat tahun lalu. Lain kali, aku akan bercerita yang lain. Sekarang, aku mau membereskan kamarku dulu, kemudian mandi, tak lupa sarapan. Selamat beraktifitas!

Bandung, Maret 2016.

Senin, 28 Maret 2016

Jumat, 18 Maret 2016

Kamis, 17 Maret 2016

Amarah Senja

(Ilustrasi: Dok.Net)


Hitam, gelap
Putih tak terlihat

Yang ada hanya hitam
Gelap,
Membuatku takut

Perlahan ku telusuri
Jalan yang tak berujung
Kapan aku sampai?

Aku takut
Takut dikejar
Dikejar awan hitam


Bandung, Maret 2016

Minggu, 13 Maret 2016

Di Ketinggian

(Ilustrasi: Dok.Net)




Dingin, sunyi
Tapi tak sepi
Ada mereka


Tapi kamu tak ada
Tapi tak apa,
Yang terpenting,
Sekarang aku disini
Bersama mereka


Melihat begitu indah,
Begitu memesona,
Begitu takjub

Akan kuasa-Nya

Aku senang
Aku terharu
Berada di ketinggian

Entah berapa kaki
Kau pasti tau aku di mana

Dari sini, semuanya terlihat

Sungguh memesona
Terima kasih
Semesta

Bandung, Maret 2016